Namun, Executive Vice President of the Market Nokia Corporation, Niklas Savander, mengatakan, akan datang masa di mana konsumen menyadari bahwa memiliki smartphone dengan layar besar adalah suatu kebodohan.
"Dalam waktu dekat ini akan datang sindrom yang membuat orang menyatakan ini adalah sebuah tindakan bodoh," ucap Savander saat meluncurkan Nokia Lumia 900 di Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, akhir Februari lalu.
Ia masih belum bisa meramalkan kapan hal itu terjadi. Savender melanjutkan, seharusnya produsen berfokus menciptakan teknologi baru, bukan hanya membuat layar yang lebih besar sehingga smartphone tampak seperti komputer tablet.
Pernyataan ini seakan menyindir para produsen smartphone berbasis Andorid, yang cukup gencar memproduksi perangkat berukuran besar.
Nokia Lumia 900 sendiri memiliki bentang layar 4,3 inci. Ukuran tersebut masih relatif kecil dibandingkan dengan smartphone dari vendor lain yang berukuran 4,6 inci atau bahkan ada yang 5,3 inci.
Savender menambahkan, jika ada pendapat Lumia 900 membutuhkan layar yang lebih besar agar bisa bersaing dengan para kompetitor, ia percaya diri bahwa Lumia 900 tidak memerlukan hal itu. (*/js)
Loading Search...
0 komentar:
Posting Komentar