Satu set komputer milik Universitas Teknologi Pertahanan Nasional di China, yang diberi nama Tianhe 1A telah mencatat kinerja 2,507 petaflops atau lebih dari perhitungan 2 quadrillion per detik.
Petaflop adalah ukuran kecepatan pemrosesan komputer dan dapat dinyatakan sebagai seribu triliun atau sejuta lipat empat operasi per detik.
Sumit Gupta, manajer produk senior untuk Nvidia, mengatakan "itu akan membuatnya lebih cepat daripada sistem pada daftar global Top 500 superkomputer yang diterbitkan pada bulan Juni lalu."
Komputer tercepat di daftar saat ini adalah Jaguar, yang dibangun oleh Cray Inc yang berbasis di Seattle dan diinstal di Oak Ridge National Laboratory di Tennessee. Jaguar memiliki clock 1,75 petaflops dalam pengujian.
Tianhe 1A menggunakan pengolahan unit grafis Nvidia 7168 M2050 Tesla dan 14.336 chip dari Intel Corp , namun diklaim menggunakan listrik tiga kali lebih efisien daripada superkomputer saat ini.
Sistemnya bertempat di National Supercomputing Center di Tianjin, yang memiliki daya komputasi dari 175.000 laptop dengan kecepatan mesin 2,5 petalops.
China sendiri telah memiliki dua dari 10 komputer teratas pada daftar bulan Juni sebagai komputer tercepat di dunia, sedangkan Amerika Serikat ada tujuh komputer.
Pada daftar bulan Juni lalu, China nebula, di National Supercomputing Center di Shenzhen, menempati posisi ke 2 dengan kecepatan 1,271 petaflops.
Sebelumnya, posisi teratas sejak tahun 2002 pernah diduduki oleh komputer asal Jepang bernama Earth Simulator.
China mulai berinvestasi dalam superkomputer untuk meningkatkan penelitian dan simulasi untuk pemodelan iklim, genomik, energi alternatif, pencitraan seismik dan pertahanan.
Sejak China berinvestasi di bidang teknologi pada tahun 2002, negara ini telah naik ke posisi ketiga global dalam daya komputasi berkinerja tinggi secara keseluruhan, mengikuti AS dan Uni Eropa.
"Mereka pada dasarnya sudah menyadari fakta bahwa mereka perlu berinvestasi dalam komputasi kinerja tinggi untuk terus memajukan teknologi mereka, untuk terus maju dalam penelitian dan ilmu pengetahuan," kata Gupta.
Namun, Pejabat di pusat superkomputer di Tianjin dan di departemen ilmu komputer dari Universitas Teknologi Pertahanan Nasional tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar dalam hal ini.(abi)
[ Search Informasi Terbaru ]
Loading Search...
0 komentar:
Posting Komentar